Jumat, 16 Maret 2018

Tribun Penonton Pendukung Cagliari

Melanjutkan komentarnya terhadap perbuatan rasisme yang kala itu kerap ditujukan kepadanya, samuel etoo mengatakan bahwa saat itu mantan punggawa tim nasional kamerun yang sempat membela mallorca, kanyaspor, serta inter milan ini mengatakan bahwa dirinya lebih senang apabila anak - anaknya tidak pergi menonton secara langsung aksi ayahnya ini mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau distadion berita bola. Keputusan samuel etoo yang satu ini sangat masuk diakal mengingat mereka mau tidak mau pasti akan mendengar ujaran rasisme tersebut ataupun segala sesuatu lain yang pada dasarnya sulit dijelaskan kepada anak dibawah umur. Inilah alasan utama mengapa samuel etoo tidak mau apabila anaknya terekspos dengan permasalahan kelam seperti itu. Memang orang berkulit hitam yang berasal dari benua afrika kerap mendapatkan perlakuan rasisme dari etnis lain yang warna kulitnya lebih cerah disamping stereotipe sekarang yang dilebih - lebihkan komentar bos besar nerazzuri.



Pada tanggal tujuh belas (17) bulan oktober tahun dua ribu sepuluh (2010) berikutnya dalam sebuah pertandingan lanjutan berita bola dunia serie a italia ketika samuel etoo yang memperkuat inter milan berhadapan melawan cagliari baru berjalan selama tiga (3) menit saja, sang wasit yang memimpin jalannya laga mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau harus menghentikan laga untuk sementara waktu lantaran ada sekelompok pendukung cagliari yang menyanyikan lagu serta nada berbau rasisme yang memang ditujukan kepada pemain sepakbola profesional yang memiliki tinggi badan seratus delapan puluh sentimeter (180 cm) ini. Wasit yang memang ditunjuk untuk memimpin pertandingan memiliki kuasa dan kekuatan untuk melakukan hal tersebut dan tidak jarang juga mereka dipuji akan keputusannya ini meskipun setiap tim yang kalah biasanya selalu menyayangkan keputusan wasit sebelumnya yang dianggap menguntungkan sebelah pihak tidak ada satupun tim.



Setelah pertandingan berita sepak bola indonesia tersebut dilanjutkan kembali dan sebagian tribun penonton pendukung cagliari yang menyanyikan lagu bernada rasis tersebut bisa ditenangkan, seluruh penonton lain yang memadati stadion kemudian menyanyikan lagu klub mereka dengan tujuan untuk mengalahkan nyanyian rasisme yang ditujukan kepada samuel etoo tadi. Pada akhirnya, inter milan sendiri keluar menjadi pemenang mengalahkan cagliari dengan skor akhir satu kosong (1 - 0) dan gol satu - satunya nerazzuri tersebut berhasil digelontorkan oleh seorang pemain sepakbola profesional yang lahir tanggal sepuluh (10) bulan maret tahun seribu sembilan ratus delapan puluh satu (1981) silam dikota douala, kamerun yang berposisi sebagai penyerang ini ketika laga tandang itu memasuki menit ketiga puluh sembilan (39). Rasisme didalam sepakbola memang bukanlah sesuatu yang patut dimaklumi atau dianggap remeh lantaran banyak sekali pesepakbola yang pernah merasakan dampaknya namun beberapa tahun belakangan ini, hal itu sudah tidak lagi banyak ditemukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar